Rencana besar “A suitable boy”

Bukan review

Sejak lama lihat tayangan instagram Bbciplayer saya mendadak pengen ke Inggris, sepertinya mereka punya banyak sinetron bagus ga sekedar sinetron “kumenangis” atau segala azab yang akhirnya jadi bulanbulanan netizen, padahal saya juga sudah lama sekali ga jonton TV.

“A suitbale Boy” yang bikin saya pengen sebentar saja ke Inggris buat nonton sinetronnya. Ke Inggris cuma buat nonton sinetron? Sama dengan belagu. Iya, saya memang belum pernah ke Inggris, lagipula saya gatau gimana caranya nonton serial di saluran Bbc sedang saya di Indonesia, oh tunggu saya sudah google bagaimana caranya dan tampaknya ribet.

Saya girang, ternyata netflix juga bisa streaming serial ini yg mulai diputar tgl 22 oktober. Ga pake lama, saya binge watched sepulang kerja. Hari jumat nonton 2 episode dan jatuh cinta pada Maan sejak episode ke-2, dilanjutkan esok hari saat weekend.

Serial yang terdiri dari 6 episode ini setiap episodenya berdurasi sekitar 59menit diadaptasi dari novel dengan judul yang sama karya Vikram Seth yang mulai terbit tahun ’93. Buat saya, idealnya, menonton film adaptasi novel sebaiknya memang membaca novelnya dahulu, tapi karena ga punya novelnya ordernya pun nunggu terlalu lama akhirnya saya putuskan segera nonton meskipun saya berhenti nonton di beberapa menit terakhir pada episode ke-5. Saya berhenti nonton karena saya punya rencana.. rencana besar tampaknya, membaca bukunya, saya pengen tau karakter setiap tokohnya, detail cerita dan konfliknya yang tentu saja tidak semua bisa ditayangkan dalam versi audio visual atau sinetronnya apalagi hanya dalam 6episode saja.

Saya ga tau apakah saya bisa sesabar itu menunggu sampai akhirnya memutuskan “tonton sajalah kelanjutan episode ke-5 dan dan ke-6”. We’ll see.

Leave a comment